Saat mencoba menanam jiwa agar tumbuh.
Ku coba memilih sikap dan tindakan sebagai benih terbaik.
Lingkungan yang saat ini kupilih adalah habitat terbaik untuk proses tumbuhnya.
Lalu setiap kata yang kau berikan itulah nutrisi bagi jiwa yang sedang ditanam ini, pelindung dari setiap hama kehidupan.
Tanaman butuh sinar mentari, matamu memancarkannya, meski tak mampu diserap sempurna dari sang tanaman.
Hingga akhirnya diri ini butuh, perawat tanaman.
Untuk tetap kokoh rindang meneduhkan yang tumbuh di bawahnya
-> Dari Someone berinisial 'AS' dikirim pada 27 Maret 2013, 15:27
No comments:
Post a Comment